Rabu, 08 Desember 2010

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial



Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara bertingkat.

Pengertian stratifikasi sosial
           
Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokim bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J.Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Webber.
      
 Definisi dari status sosial, kelas sosial, stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya. Berikut di bawah ini adalah jenis-jenis atau macam-macam status sosial serta jenis / macam stratifikasi yang ada dalam masyarakat luas :

A. Macam-Macam / Jenis-Jenis Status Sosial

1. Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.

2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.

3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.


B. Macam-Macam / Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial

1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Contoh stratifikasi sosial tertutup : yaitu seperti sistem kasta di India dan Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru.

 2. Stratifikasi Sosial Terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain.
Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.
  

Dasar  pembentukan pelapisan sosial

Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.

- Ukuran kekayaan
Materi atau kebendaan dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, apabila tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.

- Ukuran kekuasaan dan wewenang
Ukuran kekuasaan dan wewenang , seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan. 

- Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisionall, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

 - Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.




Dody Selistyo (32410129)
1ID03
Industrial Engineering
Gunadarma University

Rabu, 17 November 2010

Mayarakat di sekitar merapi yang enggan mengungsi




Alasan sebagian warga lereng Merapi tidak bersedia untuk dievakuasi meski status gunung tersebut sudah meningkat menjadi “Awas” karena mereka meyakini belum mendapat perintah mengungsi dari Kiai Petruk, sebagai penguasa gunung Merapi.

Mitos tersebut hingga kini begitu diyakini penduduk lereng Merapi, sehingga mereka memilih bertahan di desanya sebelum mendapat perintah dari Kiai Petruk, keyakinan penduduk lereng merapi inilah yang menyulut ketegangan dengan petugas evakuasi . Tetapi petugas evakusi berjanji akan memaksa warga untuk segera mengungsi bila kondisi Merapi semakin gawat .

Selain itu masyarakat desa di sekitar merapi mayoritas penduduknya adalah para peternak, ternak mereka harus dirawat setiap hari, bayangkan jika selama lima hari para peternak mengungsi dibawah, ternak nya akan mati, dan mereka akan merugi besar.

Solusi nya para tim evakuasi melakukan pendekatan kepada warga dan para tim evakuasi juga telah memasang papan petunjuk arah di jalur evakuasi, hal tersebut merupakan antisipasi jika Merapi meletus, warga pun bisa cepat tiba di pengungsian. Sekitar tujuh ribu warga di tiga desa di kaki Gunung Merapi, menolak dievakuasi ke pengungsian.

Sampai saat ini, baru ada sekitar 2.000 warga dari Desa Kemiren dan Kaliurang, kecamatan Srumbung, Magelang, yang telah bersedia meninggalkan rumah mereka yang berjarak sekitar 7 kilometer dari puncak Merapi.

Munculnya masalah tersebut mengejutkan Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Kadir Karding.  Mengakui sejak kemarin dirinya telah mendengar adanya kabar kelaparan yang mengancam warga masyarakat yang bukan pengungsi.

Digelarnya rapat, semoga bisa memecahkan dan mencari jalan keluar permasalahan baru ini, yang memang tidak menyangka akan muncul masalah baru seperti ini yang menimpa warga masyarakat.

Salah satu cara mengatasi problem tak ada uang ini diusulkan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Gondo Radityo Gambiro. Politikus Demokrat itu minta pemerintah segera merealisasikan penggantian hewan ternak milik masyarakat yang mati, agar tidak menimbulkan masalah baru. Menurutnya, hewan ternak merupakan harta kekayaan yang sangat berharga bagi masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi.

Demi memberikan makan pada hewan ternaknya, ada pengungsi yang berani menembus bahaya dengan pulang ke rumahnya.

Gondo juga minta pemda sekitar membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam mendata dan menyalurkan bantuan kepada para pengungsi agar lebih tertib dan transparan. Dengan pendataan dan penyaluran yang tertib dan transparan maka dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Jangan sampai di kemudian hari berusuran dengan BPK atau KPK.

Gondo juga berharap pemerintah segera memulihkan perekonomian warga lereng Merapi. Sebab, warga sudah terlalu lama di pengungsian dan kehilangan pekerjaannya. Antara lain dengan membantu membangkitkan aktivitas ekonomi masyarakat seperti pasar tradisional agar kehidupan masyarakat berangsur-angsur pulih.

Dia menyarankan pemerintah memikirkan alternatif solusi, yakni relokasi perumahan warga di lereng Merapi yang rusak parah. Utamanya yang dalam radius bahaya.

Komisi VIII DPR yang membidangi pengawasan kerja penanganan bencana turun ke tiga titik di lokasi bencana. Ketua Komisi Abdul Kadir Karding memimpin pos di Magelang, Gondo Radityo di Yogyakarta. Titik Klaten dan Boyolali dipimpin Wakil Ketua Komisi Arwani Thomavi.





Dody Selistyo (32410129)
1ID03
Universitas Gunadarma
Industrial Engineering

Minggu, 14 November 2010

all about suzuki skywave125

Tampang Suzuki Skywave 125 yang tampil mewah dibanding Spin 125, tidak hanya diikuti ubahan fitur doang. Sejumlah tambahan teknologi pada mesin dan bodi juga dianut. Selain menambah fungsi, juga berkesan skubek makin lebih berkelas.
SECONDARY AIR FILTER
Pada karburator Spin 125, kebutuhan udara untuk needle-jet disuplai dari saringan udara utama. Tapi, untuk Skywave punya desain beda. Udara disuplai tersendiri dari filter sekunder (secondary air filter) menuju needle-jet.

“Dengan demikian, kebutuhan pencampuran udara yang dibutuhkan neddle-jet saat putaran menengah ke atas bisa dilayani bagus. Selain tidak terpengaruh tekanan udara dari box filter, juga lebih bersih karena tersaring secara maksimal dalam secondary air filter,” terang Joseph Antony Tan, Kepala Training R2 PT Indomobil Niaga International.
    
Bentuk saringan udara utama lebih besar juga dianggap sebagai pendukung. “Karena semakin besar, maka kebutuhan udara juga tersaji bagus. Perbandingan yang dibutuhkan oleh karbu makin tersaji sempurna,” tambahnya.
RELAY SAFETY
Kedua relay diterapkan untuk memenuhi kebutuhan safety, seperti sejumlah skubek keren masa kini. Ini juga tidak terdapat pada Spin 125. “Kedua relay ini terhubung dari kunci kontak dan CDI. Efeknya, memberi perintah ke CDI agar mesin tidak hidup pada saat standar samping masih tegak dan rem nggak ditarik” jelas Joseph.

Artinya, secara safety memang oke. Karena tidak akan terjadi motor hidup dalam kondisi standar samping masih njeblak dan tanpa pegang rem.
FINAL REDUCTION RATIO
Meski punya desain mesin yang nyaris sama, putaran mesin Skywave didesain lebih enteng. Karena, perbedaan desain motor yang lebih gede dan berat, maka mesin harus menyesuaikan.
    
Putaran mesin dibuat lebih enteng dengan mengubah perbandingan rasio reduksi. Untuk Spin, punya perbandingan 9,264 (49/17 x 45/14). “Sementara untuk Skywave perbandingannya lebih besar. Yaitu,  10,243 (46/17 x 53/14),” terang pria berambut lurus ini.
KAPASITOR BANK
Fungsinya untuk penyelaras fungsi kinerja elektrikal. Jika baterai tidak mampu memberi arus sesuai yang dibutuhkan, maka kapasitor bank ini akan menyelaraskan arus sesuai kebutuhan. Sehingga, elektrikal tidak cepat rusak karena mendapat hentakan setrum melebihi kebutuhan.
ENGINE MOUNTING
Meski sebangun, tapi engine mounting Skywave beda dengan Spin 125. “Di tengah ditambahin pelat penghubung. Sehingga, posisi makin kokoh. Efeknya selain jadi kuat, getaran mesin akan lebih halus,” papar pria ramah itu lagi.
Dengan beban lebih berat, roda belakang Skywave dikawal lengan ayun kanan-kiri plus dobel sok seperti halnya bebek. Dengan begitu, kenyamanan bisa terjaga baik.
Meski sama-sama berkapasitas 124 cc dengan bore x stroke 53,5 mm x 55,2 mm, Suzuki Skywave punya performa yang berbeda dibanding Spin 125. Terasa saat Em-Plus melakukan first ride di Tambun, Bekasi. Hentakan tenaga pada rpm awal jauh lebih smooth. Saat trothtle dibuka secara mendadak, respon tenaga tidak seperti Spin 125 yang lebih spontan.
Besar kemungkinan, perubahan diameter ban (Spin ring 14 inci, Skywave ring 16 inci). Juga bodi yang lebih berat (Spin=93 kg, Skywave=113 kg / selisih 20 kg), diikuti perubahan juga pada desain girboks.
Menyeimbangi bentuk yang lebih gambot, tenaga tampaknya tidak dicurahkan pada putaran awal. Sebaliknya, tenaga jadi terus ngisi pada putaran atas. Tak heran, Skywave disebut punya tenaga maksimal 9,6 tenaga kuda pada 8.000 rpm. Sementara Spin 125 raih 9,5 tenaga kuda pada 7.500 rpm.

Artinya, wajar kalau Em-Plus merasa putaran bawah Skywave KALAH galak dibanding Spin 125. Karena tenaga maksimalnya berada di rpm yang lebih tinggi. Pantas kalau di rpm tinggi, laju Skywave akselerasinya lebih bagus.

Secara handling, meski bodi lebih gede, kenyamanan khas skubek tetap terjaga. Posisi duduk dan letak kaki dirasa lebih nyaman. Begitu pula dengan boncenger. Kenyamanan menyerupai bonceng motor bebek. Posisi kaki dan luasnya jok tak seperti skubek pada umumnya.

Saat dicoba nge-brake secara mendadak, stabilitas motor juga terjaga. Komposisi sok belakang yang double sok dikombinasi cakram depan sangat membantu hal itu. Pendek kata, meski belum lakukan tes jarak jauh, Em-Plus berani pastikan, motor ini lebih nyaman untuk turing dibanding skubek yang ukurannya lebih kecil.

Bentuk baru skubek ini juga memudahkan pengendara meliuk. Selain stabilitas tetap terjaga, komposisi ban dan bodi memungkinkan rebah lebih rendah. Satu hal lagi, posisi duduk pengendara yang tepat diatas bagasi terasa sangat lebar. Kontur jadi lebih nyaman bagi pengendara.


 
Banyak yang nggak percaya settingan pabrikan. Terutama spuyer karburator. Katanya mesin dirancang di Jepang, sehingga setting karbu juga berbeda sama iklim Indonesia. Untuk itu setting spuyer wajib hukumnya. Gonta-ganti biar mantap tarikannya. Tarik mang…
Penasaran juga. Coba tes di Suzuki Skywave 125 yang kinyis-kinyis masih baru dari dealer. Jajal setting spuyer tentu bukan semata berdasarkan feeling. Tapi menggunakan bantuan Air Fuel Ratio (AFR) Meter. Fungsinya untuk mengetahui perbandingan bensin dan udara. Sudah ideal 1 : 12,5 atau belum? Masih kebanyakan bensin atau kaya udara, kah?
Pertama tes standar dulu. Fungsi PAIR ditutup biar udara yang diinjeksikan ke lubang buang tidak mencemari hasil pembakaran. Diupayakan AFR Meter yang dicolokkan dari moncong knalpot mampu membaca akurat.
Dari hasil tes, tentu bias langsung intip grafik. Menggunakan spuyer standar (130), kondisi ideal hanya pada rentang putaran mesin rendah sampai 7.400 Rpm. Kondisi ini garis AFR biru sejajar dengan garis hijau. Pasnya di AFR 1 : 13. Selebihnya setelah 7.400 Rpm garis biru di atas garis hijau.
Artinya setelah 7.400 Rpm, mesin kekeringan bensin atau kebanyakan udara. Efeknya selain tenaga mesin ngedrop juga malah jadi cepat panas (overheating). “Untuk itu main-jet mesti diganti pakai ukuran lebih besar,” jelas Suwardi, operator mesin dynotest milik Bintang Racing Team (BRT) Cibinong.
Sebagai coba-coba menaikkan main-jet yang asalnya ukuran 130. Diganti pakai yang 135 dan langsung geber lagi. Hasil yang tertera di AFR Meter menunjukkan garis merah. Posisinya di bawah garis biru. Ini pertanda kalau pakai spuyer 135 lumayan membantu dan tidak terlalu kering bensin. Garis biru dekat dengan garis hijau yang ideal.
Tenaga mesin juga meningkat. Ketika masih pakai spuyer standar hanya 8,22 dk. Kini setelah pakai main-jet 135 naik jadi 8,43 dk. “Efeknya bukan hanya power yang mantap, dapur pacu tidak kelewat panas,” analisis Suar, panggilan akrab Suwardi. Awas jangan ditambah Mercu di depan nama panggilannya.
sumber: Motor Plus

Rumus Dasar Penghitungan Isi Silinder:
[¼ x 3,14 x (Diameter)2 x Langkah] : 1000
Keterangan:
- Diameter adalah diameter dari piston kendaraan.
- Langkah adalah panjang langkah piston kendaraan (stroke – torak).
- Satuan yang dipergunakan adalah milimeter (mm).
Contoh I :
Suzuki Skywave 125
Diameter Piston = 53,5 mm
Langkah Piston  = 55,2 mm

¼ x 3,14 x (53,5)2 x 55,2         =
¼ x 3,14 x 2.862,25 x 55,2      =          124.027,017 : 1000

                                                ≈          124,03 cc
Contoh II :
Suzuki Thunder 125
Diameter Piston = 57    mm
Langkah Piston  = 48,8 mm

¼ x 3,14 x (57)2 x 48,8            =
¼ x 3,14 x 3.249 x 48,8           =          124.462,692 : 1000

                                                ≈          124,46 cc
Berdasarkan rumus dasar penghitungan isi silinder, kendaraan Suzuki Skywave 125 dapat mengkombinasikan Diameter Piston Thunder 125 dengan Langkah Piston Skywave 125, berikut penghitungan rumusnya:

Diameter Piston = 57    mm (Thunder 125)
Langkah Piston  = 55,2 mm (Skywave 125)

¼ x 3,14 x (57)2 x 55,2            =
¼ x 3,14 x 3.249 x 55,2           =          140.785,668 : 1000

                                    ≈          140,79 cc
 
PERKIRAAN BIAYA / ANGGARAN BORE UP





Harga per Bulan Maret 2008

Tabel Blok Silinder Mesin (Cylinder)
Motor
Spare Parts
Qty
Harga
SW
Blok Mesin / 11211 E33G01 – 0F0
1
Rp. ----.----
Spin
Blok Mesin / 11211 E33G01 – 0F1
1
Rp. 556.900
Thunder
Blok Mesin / 11210 12F50 – 0F0
1
Rp. 337.800

Tabel Piston (Crankshaft)
Motor
Spare Parts
Qty
Harga
SW
Piston        / 12111 B46G11N – 0F0
1
Rp. ----.----
Ring Set    / 12140 B46G10N
1
Rp. 33.800
Pin Piston / 12151 20G00
1
Rp. 11.400
Circlip      / 09381 14001
2
Rp. 10.200




Spin
Piston        / 12111 B46G00N – 0F0
1
Rp. 42.000
Ring Set    / 12140 B46G10N
1
Rp. 33.800
Pin Piston / 12151 20G00
1
Rp. 11.400
Circlip      / 09381 14001
2
Rp. 10.200




Thunder
Piston        / 12111 12F50 – 0F0
1
Rp. 56.400
Ring Set    / 12140 16E00
1
Rp. 90.200
Pin Piston / 12151 12F00
1
Rp. 14.500
Circlip      / 09381 14001
2
Rp. 10.200

*** Tabel-tabel yang menunjukkan perbandingan antara komponen Spin dengan Skywave ditujukan untuk memudahkan referensi semata.